Widget-Animasi

Sabtu, 23 Februari 2013

Laporan lengkap Reaksi Tanah



I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Reaksi tanah yang penting adalah masam, netral, dan alkalis. Di mana dalam pernyataan ini didasarkan pada jumlah ion H+ dan OH- dalam larutan tanah. Bila dalam larutan ditemukan ion H+ lebih banyak dari ion OH, maka reaksi tanah tersebut adalah masam. Bila ion H+ sama dengan atau seimbang dengan ion OH maka reaksi tersebut adalah netral. Dan jika ion OH- lebih banyak dari ion H+ maka reaksi tersebut disebut reaksi alkalis.
Larutan tanah adalah sifat tanah yang mengandung ion-ion terlarut yang merupakan hara tanaman. Konsentrasi ion-ion ini sangatlah beragam, tergantung pada ion terlarut serta jumlah bahan pelarut.
Pentingnya pH adalah untuk menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap tanaman. Selain itu, pengukuran pH tanah dapat memberi keterangan tentang hal-hal sebagai berikut, yaitu kebutuhan kapur, respon tanah, dan proses kimia yang mungkin berlangsung dalam proses pembentukan tanah yang pada umumnya berhubungan dengan reaksi tanah yang menyatakan keadaan unsur basa dalam tanah. Tanah asam banyak mengandung ion H+ yang dapat ditukar. Sedangkan, tanah alkali kaya akan unsur-unsur basa yang dapat ditukar.
Keasaman tanah dapat ditentukan oleh dinamika H+ di dalam tanah, ion H+ yang terdapat dalam tanah (suspensi tanah) yang berada dalam keseimbangan ion H+ yang terjerap. Kemasaman dikenal ada dua yaitu kemasaman aktif dan kemasaman potensial.
Kemasaman aktif disebabkan oleh H+ dalam larutan, sedangkan kemasaman potensial disebabkan oleh ion H+ dan Al yang terjerap pada permukaan kompleks jerapan. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu melakukan percobaan reaksi tanah (pH) untuk mengetahui jenis reaksi dan nilai pH tanah pada berbagai lapisan tanah.
1.2. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum reaksi tanah (pH) adalah untuk mengetahui nilai pH pada tiap sampel lapisan tanah .
Kegunaan dari praktikum reaksi tanah (pH) adalah memberi informasi pada jenis-jenis tanah yang dapat menentukan jenis suatu komoditas yang dapat dikembangkan pada tanah tersebut.

II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Reaksi Tanah
Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai pH.Nilai pH menunjukkan konsentrasi ion hidrogen di dalam larutan tanah.Makin tinggi kadar ion H+ di dalam tanah, semakin masam tanah tersebut.Pada tanah-tanah yang masam jumlah ion H+  lebih tinggi daripada OH- sedang pada tanah alkalis kandungan OH- lebih banyak daripada H+ dan bila kandungan H+ sama dengan OH- maka tanah bereaksi netral yaitu mempunyai pH netral.
Terdapat dua jenis reaksi tanah atau kemasaman tanah, yakni kemasaman (reaksi tanah) aktif dan potensial. Reaksi tanah aktif ialah yang diukurnya konsentrasi hidrogen yang terdapat bebas dalam larutan tanah. Reaksi tanah inilah yang diukur pada pemakaiannya sehari hari. Reaksi tanah potensial ialah banyaknya kadar hidrogen dapat tukar baik yang terjerap oleh kompleks koloid tanah maupun yang terdapat dalam larutan 
Reaksi tanah menunjukkan tentang keadaan atau status kimia tanah. Status kimia tanah mempengaruhi proses-proses biologik, seperti pertumbuhan tanaman. Reaksi atau pH yang ekstrim menunjukkan keadaan kimia tanah yang dapat mengganggu proses biologik. Kelas kemasaman tanah ada 6 macam, yaitu < 4,5 sangat masam, 4,5 - 5,5 masam, 5,6 - 6,5 agak masam, 6,6 - 7,5 netral, 7,6 - 8,5 agak alkalis, dan >8,5 alkalis.

Pentingnya pH tanah adalah menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap tanaman, menunjukkan kemungkinan adanya unsur-unsur beracun, dan mempengaruhi perkembangan mikro organisme. Tanah yang terlalu masam dapat dinaikkan pH-nya dengan menambahkan kapur ke dalam tanah, sedang tanah yang terlalu alkalis dapat diturunkan pH-nya dengan penambahan belerang. 
2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi pH Tanah
2.2.1. Bahan organik
Bahan organik tanah secara terus menerus terdekomposisi oleh mikroorganisme kedalam bentuk asam asam organik, karbondioksida (CO2) dan air, senyawa pembentuk asam karbonat. Selanjutnya, asam karbonat bereaksi dengan Ca dan Mg karbonat di dalam tanah untuk membentuk bikarbonat yang lebih larut, yang bisa tercuci keluar, yang akhirnya meninggalkan tanah lebih masam.
2.2.2. Bahan induk tanah
Bahan induk tanah berkembang dari bahan induk yang berupa batuan dan bahan organik. Selanjutnya batuan di kelompokkan menjadi batuan beku, sedimen dan metamorf. Batuan basa umumnya mempunyai pH tinggi dibandingkan dengan tanah yang berkembang dari batuan masam.
2.2.3. Pengendapan
Jika air berasal dari air hujan melewati tanah, kation kation basa seperti Ca dan Mg akan tercuci. Kation kation basa yang hilang tersebut kedudukannya di tapak jerapan tanah akan di ganti oleh kation kation masam seperti Al, H, dan Mn.


2.2.4. Vegetasi Alami
Vegetasi alami tanah akan mempengaruhi reaksi tanah. Tanah yang berada di bawah kondisi vegetasi hutan akan cenderung lebih masam di bandingkan dengan yang berkembang di bawah padang rumput. Hutan tanaman dengan daun kecil (konifer) dapat menyebabkan lebih masam dibandingkan dengan hutan tanaman berdaun lebar.
2.2.5. Pertumbuhan Tanaman
Pertumbuhan tanaman akan mempengaruhi reaksi tanah karena tanah sering menjadi masam jika di tanami atau untuk aktifitas pertanian, sebab basa basa akan hilang (ikut terpanen).
2.2.6. Kedalaman Tanah
Pada kedalaman tanah, lahan dengan curah hujan tinggi umumnya kemasaman meningkat sesuai dengan kedalaman lapisan tanah, sehingga kehilangan topsoil oleh erosi dapat menyebabkan lapisan olah tanah menjadi lebih masam.
2.2.7. Pupuk Nitrogen
Nitrogen tanah dapat berasal dari pupuk, bahan organik, sisa hewan, fiksasi N oleh leguminose dapat menyebabkan tanah lebih masam.
2.2.8. Curah Hujan
Curah hujan akan berpengaruh pada pH tanah karena pada saat tanah terkena hujan artinya tanah akan mengalami pencucian dimana pencucian tanah secara terus-menerus akan menurunkan nilai pH tanah. Artinya, semakin tinggi curah hujan maka pH tanah akan menurun atau hilangnya basa dari tanah.

2.2.9. Sulfur
Faktor-faktor lain yang kadangkala mempengaruhi pH tanah terutama didaerah industri, antara lain adalah sulfur yang merupakan hasil sampingan dari industri gas, yang jika bereaksi dengan air akan menghasilkan asam sulfur, dan asam nitrit yang secara alami merupakan komponen renik dari air hujan.
                                                        
III.METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Tempat dan Waktu Pengamatan
Praktikum Reaksi Tanah (pH) dilaksanakan pada hari Selasa, 21 November 2012, pukul 13.00 - 15.00 WITA, di Laboratorium Fisika Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
3.2. Alat dan Bahan
Alat – alat yang digunakan pada praktikum reaksi tanah adalah :
Bahan – bahan yang digunakan pada praktikum reaksi tanah adalah timbangan, tempat roll film, dan pH meter.
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum reaksi tanah adalah sampel tanah kering udara lapisan II, dan aquades.
3.3. Prosedur Kerja
3.3.1. Metode Elektrometris :
1.      10 gram tanah halus dimasukkan kedalam tabung reaksi atau tempat roll film dan tambahkan air suling 10 ml (rasio 1:1).
2.       Kocok selama 30 menit dengan menggunakan mesin pengocok, kemudian diamkan selama 1 menit.
3.      Ukur dengan pH meter.
4.      Jika diinginkan dapat dibuat perbandingan air dan tanah dengan perbandingan 1:2:3:4:5:7:10 dan lihat grafiknya.
5.      Jika diinginkan pH KCl 1N atau pH CaCl2 0,01 M, maka air suling diganti dengan larutan tersebut.

3.3.2. Metode Kalorimeter :
1.      1 gram contoh tanah halus dimasukkan kedalam tabung reaksi atau tempat roll film.
2.      Tambahkan 3 ml air suling (rasio 1:3), kocok selama 30 menit, kemudian diamkan selama 5 menit sampai bahan tanah mengendap dan bagian supernatan diatasnya.
3.      Bagian supernatan dipindahkan ke tabung lain, kemudian celupkan kertas pH selama 1 menit.
4.      Kemudian bandingkan dengan warna pH .

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, maka diperoleh data yang terlampir pada tabel dibawah ini :
 Tabel 7 : Hasil pengamatan reaksi tanah (pH)
Lapisan Tanah
Reaksi Tanah (pH)
Kriteria
Lapisan I
2,55
Masam
Lapisan II
4,20
Masam
 Sumber: Data primer setelah diolah, 2012
4.2. Pembahasan
Dari hasil yang telah diperoleh diatas menunjukkan bahwa pada lapisan I memiliki pH yang tinggi yaitu 2,55 yang bersifat masam. Tanah pada lapisan I ini  bersifat masam karena H2O dapat menetralkan pH tanah. Hal ini disebabkan bahwa pencucian atau curah hujan yang tinggi menyebabkan basa-basa dari kompleks jerapan tercuci dan hilang melalui air drainase. Pada keadaan basa habis tercuci yang tinggal hanya kation (Al³+ dan H+ ) Sehingga kation tersebut menyebabkan tanah pada lapisan I bersifat  masam. Faktor lain yang mempengaruhi bahwa tanah lapisan I bersifat lebih masam yaitu bahwa pada saat pencampuran sampel tanah dengan air, air yang digunakan yaitu air keran dan bukan akuades yang bersifat netral.

Pada tanah  lapisan II memiliki pH yang juga tinggi yaitu 4,20  yang bersifat  masam dan hampir mendekati netral . Tanah lapisan 2  ini tergolong tanah yang relatif kaya akan hara karena mempunyai cadangan sumber hara yang tinggi, dengan kapasitas tukar kation tinggi dan pH netral hingga alkali. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa bila dalam tanah ditemukan lebih banyak ion H maka tanah itu masam dan bila dalam tanah ion  H  dan OH  sama maka tanah itu netral dan bila ion OH  lebih banyak daripada H  maka tanah itu alkalis.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.            pH tanah pada lapisan I dengan perbandingan 1:1 yaitu 2,55 dan tergolong tanah yang mempunyai sifat kemasaman yang masam.
2.            pH tanah lapisan II dengan perbandingan 1:1 yaitu 4,20 dan tergolong tanah yang mempunyai sifat kemasaman yang  masam.
5.2. Saran
Sebaiknya tanah yang mengandung kemasaman yang tinggi, diberi kapur dan tanah yang alkalis dan diberi penambahan belerang agar kembali bersifat netral dan baik untuk pertumbuhan tanaman.

 
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1.2004. Faktor yang Mempengaruhi pH Tanah.dari:http://kapurpertanian.
com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=7 diakses pada tanggal 22 November 2012 pukul 16.00 WITA

Hanafiah,Kemas Ali.2005.Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT RajaGrafindo Persada : Jakarta

Rahmadi.2011.Laporan Reaksi Tanah. dari: http://madi-cmos.blogspot.com/2011/
11/laporan-reaksi-tanah.html diakses pada tanggal 22 November 2012 pukul 16.15 WITA

Tim Asisten.2012. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jurusan Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian.Universitas Hasanuddin : Makassar.

Tini.2010.Reaksi Tanah ( pH Tanah). dari : http://pupuknpkorganiklengkap.
blogspot.com/2010/02/reaksi-tanah-ph-tanah.html diakses pada tanggal 22        November 2012 pukul 17.00 WITA








Tidak ada komentar:

Posting Komentar