Pupuk adalah
suatu bahan yang bersifat organik ataupun anorganik, bila ditambahkan ke dalam
tanah atau ke tanaman, dapat memperbaiki sifat fisik, sifat kimia, dan sifat
biologi tanah dan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Pemupukan dapat
diartikan sebagai cara-cara atau metode serta usaha-usaha yang dilakukan dlam
pemberian pupuk atau unsur hara ke tanah atau ke tanaman yang sesuai dengan
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman yang normal.
Klasifikasi
Pupuk
Pupuk dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Berdasarkan sumber
a. Pupuk alam
b. Pupuk buatan
2. Berdasarkan senyawa kimia
a. Pupuk organik
b. Pupuk anorganik
3. Berdasarkan kandungan hara
a. Pupuk tunggal
b. Pupuk majemuk
4. Berdasarkan reaksi
a. Pupuk masam
b. Pupuk basa
c. Pupuk netral
5. Berdasarkan bentuk
a. Pupuk padat
b. Pupuk cair
Pupuk
Berdasarkan Sumbernya
a. Pupuk alam
Pupuk alam ialah pupuk yang terjadi secara alami di alam tanpa bantuan
manusia atau melalui proses industri atau pabrik pupuk. Pupuk alam sering
disamakan dengan pupuk organik karena kebanyakan pupuk alam itu terdiri dari
senyawa organik.
Contoh pupuk alam adalah: pupuk kandang, pupuk hijau, guano, night soil,
kompos, tepung tulang, tepung ikan, tepung darah, fosfat alam, dan garam
selfeter.
Pupuk kandang ialah pupuk yang berasal dari kotoran hewan ternakyang
dikandangkan, yaitu kotoran padat, cair (urine) yang tercampur dengan alas
kandang (jerami) dan sisa-sisa makanan.
Pupuk hijau adalah bahan tanaman hijauan yang masih segar yang dibenamkan
ke dalam tanah untuk menambah kandungan bahan organik dan unsur hara, terutama
N.
Guano adalah pupuk alam yang berasal dari deposit kotoran burung-burung,
kelelaar atau kalong yang banyak terdapat di gua-gua dan di hutan.
Kotoran-kotoran ini berbentuk endapan yang karena pengaruh alam mengalami
perubahan dan merupakan suatu pupuk fosfat alam organik. Kandungan haranya
terutama N dan P, dan ada beberapa guano yang mengandung K. Kandungan hara yang
paling tinggi biasanya P yang berasosiasi dengan Ca dalam bentuk Ca-P.
Fosfat alam merupakan batuan fosfat yang digiling halus, termasuk pupuk
fosfat alam yang bersifat anorganik, sedangkan garam selfeter merupakan sedimen
garam NaNO3 yang ditambang di negara Chili, yang dikenal dengan nama
Chili Selfeter.
b. Pupuk buatan
Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik dengan kandungan
unsur hara tertentu. Pada umumnya kandungan unsur haranya tinggi dan mudah
larut di dalam tanah. Pupuk-pupuk buatan umumnya bersifat anorganik kecuali
pupuk urea.
Pupuk buatan mudah diperoleh, kandungan haranya tinggi, mudah larut dan
cepat diserap oleh akar tanaman, oleh karena itu, pupuk ini banyak digunakan
oleh para petani dibandingkan dengan pupuk alam atau pupuk organik.
Pupuk ini mempunyai kelemahan, misalnya jika tidak diperhitungkan dengan
baik dapat merusak lingkungan terutama didaerah perakaran tanaman. Pupuk ini
juga tidak mengandung unsur hara mikro dan hanya unsur hara tertentu saja yang
mempunyai kandungan konsentrasi yang tinggi seperti N, P, K, dan Mg. Contohnya
urea (45-46% N), TSP (48% P2O5), KCl (50-60 K2O).
Pupuk
Berdasarkan Senyawa Kimia
a. Pupuk organik
Pupuk organik adalah pupuk dengan senyawa organik. Pupuk ini merupakan
hasil pelapukan bahan-bahan organik dan biasanya mempunyai kandungan unsur hara
yang rendah. Oleh karena itu, pemberian pupuk organik bertujuan untuk
memperbaiki sifat fisik tanah terutama struktur tanah.
Pupuk organik terdiri dari pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, guano,
tepung tulang, tepung ikan, bungkil, tepung darah, night soil, dll.
b. Pupuk anorganik
Pupuk anorganik adalah pupuk yang mempunyai senyawa kimia anorganik.
Kebanyakan pupuk ini terdiri dari pupuk-pupuk buatan dengan kandungan hara yang
tinggi.
Contoh pupuk
anorganik antara lain: ZA (NH4)2SO4, ZK (K2SO4),
MOP (KCl), TSP, SP36, dll.
Pupuk berdasarkan kandungan hara
a. Pupuk tunggal
Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu unsur pupuk. Unsur
pupuk ada tiga, yaitu: Nitrogen, Fosfor, dan Kalium. Contoh pupuk ZA (NH4)2SO4
adalah pupuk tunggal yang hanya mengandung unsur N. Meskipun pupuk
tersebut mengandung unsur hara sulfur, pupuk tersebut tidak digolongkan kepada
pupuk majemuk, karena unsur sulfur bukanlah unsur pupuk tetapi unsur hara
esensial.
b. Pupuk majemuk
Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur pupuk.
Pupuk majemuk dibedakan lagi menjadi pupuk majemuk lengkap dan pupuk majemuk tak
lengkap. Pupuk majemuk lengkap adalah pupuk yang mengandung tiga unsur pupuk
yakni NPK, sedangkan pupuk tidak lengkap terdiri dari kombinasi berikut: pupuk
NP, pupuk NK, atau pupuk PK.
Pupuk Berdasarkan Reaksi (Keasaman)
Pupuk yang
diberikan ke dalam tanah dapat mempengaruhi sifat kemasaman tanah. Pupuk yang
dapat menurunkan pH tanah disebut dengan pupuk masam, pupuk yang dapat
menaikkan pH tanha disebut dengan pupuk basa, dan ada pupuk yang bereaksi
netral artinya tidak mempengaruhi kemasaman tanah.
Pupuk
Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan
bentuknya, pupuk dibedakan menjadi: pupuk padat dan pupuk cair.
Pupuk padat
dibedakan dalam bentuk ukurannya seperti bentuk tepung (serbuk), bentuk kristal
seperti gula pasir, bentuk granuler (butiran), bentuk pelet, bentuk tablet dan
kaplet.
Pupuk dalam
bentuk padat pada umumnya diaplikasikan melalui tanah atau akar tanaman. Namun
demikian ada juga pupuk padat yang dapat diaplikasikan melalui daun asalkan
pupuk tersebut bersifat larut sempurna di dalam air.
Pupuk cair dapat
dibedakan dengan pupuk cairan dari pupuk padat yang larut di dalam air. pupuk
padata yang larut sempurna di dalam air disebut solution fertilizer. Pupuk cair
(liquid fertilizer) dalam bentuk suspensi umumnya diaplikasikan melalui daun
tanaman tatapi juga dapat diaplikasikan melalui bagian-bagian tanaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar