I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penggunaan
pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan luas areal pertanian,
pertambahan penduduk, kenaikan tingkat intensifikasi serta makin beragamnya
penggunaan pupuk sebagai usaha peningkatan hasil pertanian. Para ahli
lingkungan hidup khawatir dengan pemakaian pupuk mineral yang berasal dari
pabrik ini akan menambah tingkat polusi tanah yang akhirnya berpengaruh juga
terhadap kesehatan manusia.
Pupuk merupakan
salah satu faktor produksi utama selain lahan, tenaga kerja dan modal.
Pemumupukan memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan hasil pertanian.
Anjuran pemupukan terus ditingkatkan melalui program pemupukan berimbang, namun
sejak sekitar tahun 1986 terjadi gejala pelandaian produktivitas ( leveling off
), suatu petunjuk terjadi penurunan efesiensi pemupukan karena berbagai faktor
tanah dan lingkungan yang harus dicermati.
Takaran pupuk yang
digunakan untuk memupuk satu jenis tanaman akan berbeda untuk masing-masing
jenis tanah, hal ini dapat dipahami karena setiap jenis tanah, memiliki
karakteristik dan susunan kimia tanah yang berbeda. Beberapa hal penting yang
perlu dicermati untuk mendapatkan efesiensi dalam pemupukan antara lain : jenis
pupuk yang digunakan, sifat dari pupuk tersebut, waktu pemupukan dan syarat
pemberian pupuk serta cara atau metode pemupukan. Dengan tingginya hasil
tanaman yang dipanen, berarti jumlah unsure hara yang diambil oleh tanaman dari
dalam tanah akan banyak pula karena pengambilan unsur hara dari dalam tanah berlangsung
secara pararel terhadap pembentukan bahan kering atau produksi tanaman.
Sehingga untuk tahun-tahun pertanaman berikutnya unsure hara yang berada
didalam tanah lambat laun akan terus berkurang.
1.2
. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum pupuk dan pemupukan untuk mengetahui pengertian
pupuk, jenis-jenis pupuk
organik dan anorganik di dalam tanah.
Kegunaan dari praktikum pupuk dan pemupukan adalah bagaimana cara
pembuatan pupuk anorganik.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Pupuk
Pupuk adalah zat yang ditambahkan pada tumbuhan agar berkembang dengan baik. Pupuk dapat dibuat dari bahan organik ataupun
non-organik. Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan
tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu
sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk
dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun.
2.2. Jenis-jenis Pupuk
2.2.1. Pupuk Kimia
Seperti
namanya pupuk kimia adalah pupuk yang dibuat secara kimia atau juga sering
disebut dengan pupuk buatan. Pupuk kimia bisa dibedakan menjadi pupuk kimia
tunggal dan pupuk kimia majemuk. Pupuk kimia tunggal hanya memiliki satu macam
hara, sedangkan pupuk kimia majemuk memiliki kandungan hara lengkap. Pupuk
kimia yang sering digunakan antara lain Urea dan ZA untuk hara N; pupuk TSP,
DSP, dan SP-26 untuk hara P, Kcl atau MOP untuk hara K. Sedangkan pupuk majemuk
biasanya dibuat dengan mencampurkan pupuk-pupuk tunggal. Komposisi haranya bermacam-macam,
tergantung produsen dan komoditasnya.
2.2.3.
Pupuk Organik
Pupuk organik merupakan hasil penguraian bahan organik
oleh jasad renik atau mikroorganisme yang berupa zat-zat makanan yang
dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik seperti namanya pupuk yang dibuat dari
bahan-bahan organik atau alami. Bahan-bahan yang termasuk pupuk organik antara
lain adalah pupuk kandang, kompos, kascing, gambut, rumput laut dan guano.
Berdasarkan bentuknya pupuk organik dapat dikelompokkan menjadi pupuk organik
padat dan pupuk organik cair. Beberapa orang juga mengkelompokkan pupuk-pupuk
yang ditambang seperti dolomit, fosfat alam, kiserit, dan juga abu (yang kaya
K) ke dalam golongan pupuk organik. Beberapa pupuk organik yang diolah dipabrik
misalnya adalah tepung darah, tepung tulang, dan tepung ikan. Pupuk organik
cair antara lain adalah compost tea, ekstrak tumbuh-tumbuhan, cairan fermentasi
limbah cair peternakan, fermentasi tumbuhan-tumbuhan, dan lain-lain.
2.2.3. Pupuk Hayati
Nama keren pupuk hayati adalah biofertilizer. Ada yang
juga menyebutnya pupuk bio. Apapun namanya pupuk hayati bisa diartikan sebagai
pupuk yang hidup. Sebenarnya nama pupuk kurang cocok, karena pupuk hayati tidak
mengandung hara. Pupuk hayati tidak mengandung N, P, dan K. Kandungan pupuk
hayati adalah mikrooganisme yang memiliki peranan positif bagi tanaman.
Kelompok mikroba yang sering digunakan adalah mikroba-mikroba yang menambat N
dari udara, mikroba yang malarutkan hara (terutama P dan K), mikroba-mikroba
yang merangsang pertumbuhan tanaman.
Kelompok mikroba penambat N sudah
dikenal dan digunakan sejak lama. Mikroba penambat N ada yang bersimbiosis
dengan tanaman dan ada juga yang bebas (tidak bersimbiosis). Contoh mikroba
yang bersimbiosis dengan tanaman antara lain adalah Rhizobium sp Sedangkan
contoh mikroba penambat N yang tidak bersimbiosis adalah Azosprillium sp dan
Azotobacter sp.
III. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Tempat dan Waktu Pengamatan
Praktikum Pemgenalan dab Penentuan dosis pupuk
dilaksanakan pada hari Jumat, 7 Desember 2012, pukul 10.00 – 12.00 WITA, di
Laboratorium Fisika Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
3.2 Sumber Hara
Pupuk
Demikian juga halnya dengan pemberian
pupuk urea ke dalam tanah sebagai sumber hara N dapat merubah kadar hara
dalam tanah. Hardjowigeno (1987) menyebutkan bahwawalaupun bahan organik dalam
tanah jumlahnya tidak besar, hanya sekitar 3 - 5 % tetapi pengaruhnya
terhadap perubahan sifat-sifat tanah besar sekali.Kadar C-organik tanah sebelum
percobaan rendah yaitu 1,26 %, tapi setelahdiberi pupuk organik kadar C-organik
tanah berubah, rata-rata lebih rendah biladibandingkan dengan kadar C-organik
tanah awal. Penurunan kadar C-organik tanah initergantung dari jenis pupuk
organik yang digunakan.
3.3 Pemanfaatan Pupuk
Pemberian pupuk kandang sapi memberikan rata-rata
kadar C-organik tanah yanglebih tinggi bila dibandingkan dengan jenis pupuk
organik yang lainnya. Hal inidisebabkan
karena pupuk kandang sapi merupakan pupuk dinginyang artinya perombakan
oleh mikroorganisme tanah terjadi secara perlahan-lahan, kurang
terbentuk panas sehingga hara yang terlepaskan secara
berangsur-angsur. Selain itu, pupuk kandang sapi kadar C-organik awalnya
lebih tinggi dari yang lain, banyak mengandungair, lendir dan bila kena udara
menjadi padat/kerak sehingga udara dan air selanjutnyasukar masuk ke dalamnya,
sehingga dengan demikian karena sulit termineralisasimenyebabkan kadar
C-organik tanah lebih tinggi bila dibandingkan dengan jenis pupuk organik
yang lainnya.Kadar N-total tanah setelah panen terendah terlihat pada perlakuan
tanpa pupuk organic yaitu 0,21
%, dan tertinggi pada perlakuan yaitu 0,41 %, berbeda nyata bila
dibandingkan denganjenis pupuk organik yang lain Sedangkan pada perlakuandosis
urea kadar N-total tanah terrendah terlihat pada perlakuan tanpa pupuk urea
(n0)yaitu 0,24 %, dan tertinggi terlihat pada perlakuan n3 yaitu 0,40 %, berbeda nyata biladibandingkan dengan
dosis pupuk urea lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk
organik ke dalam tanah dapat meningkatkan kadar N-total di dalam tanah.
IV. JENIS-JENIS PUPUK
3.2.1. Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah pupuk yang terdiri dari daun-daunan
yang mudah membusuk dalam tanah. Daun-daunan dapat langsung dimasukkan ke dalam
tanah sebagai pupuk hijau. Unsur hara yang terdapat pupuk hijau misalnya: N, P,
K, dan unsur lainnya. Contoh pupuk hijau yang mudah didapat adalah sisa hasil
pertanian. Sisahasilpertanian banyak mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan
tanaman. Pengembalian sisa tanaman diperlukan untuk mengembalikan unsur-unsur
yang diambil tanaman unutk pertumbuhannya kembali lagi ke lahan pertanian.
Upaya ini untuk menjaga kesuburan tanah. Pengembalian sisa tanaman perlu
memperhatikan agar proses peruraian bahan organik tidak mengganggu tanaman
musim tanam berikutnya. Penanaman tanaman sebaiknya menunggu proses peruraian
sempurna. Pada saat proses peruraian bahan organik jika terdapat tanaman bisa
menyebabkan tanaman sakit. Perlu diperhatikan agar proses peruraian bahan
organik tidak mengganggu kesehatan tanaman. Proses peruraian bahan organik
tergantung jenis bahan/sisa tanaman.
Beberapa contoh pupuk hijau, antara
lain:
a. Crotalaria
juncea. Dulu jenis legum ini diharuskan ditanam pada perkebunan tembakau Vorstenland
pergiliran tanaman. Memasukkan tanaman legum ini jelas akan berpengaruh baik
terhadap sifat-sifat tanah baik tanaman tembakau itu sendiri maupun tanaman
sesudahnya. Produksi 150-250 kw/ hektar. Kandungan N 2.84% dari bahan kering.
Kadar bahan kering 16.0% dari bahan basah.
b. Crotalaria
anagyroides. Produksi hijauan daun dan tangkai 284 kw/ hektar. Kadar N=
2.31% dari bahan kering, kadar bahan kering sekitar 13.24%; umur tanaman
6-10 bulan.
c. Crotalaria
usaramensis. Produksi hijauan tergolong tinggi sekitar 350 kw/ hektar; umur
tanaman 4-5 bulan.
3.2.2. Pupuk Kompos
Kompos adalah peruraian bahan organik oleh jasad renik
(mikrobia). Pemberian kompos tidak hanya memperkaya unsur hara bagi tanamn,
namun juga berperanan dalam memperbaiki struktur tanah, tata udara dan air
dalam tanah, mengikat unsur hara dan memberikan makanan bagi jasad renik yang
ada dalam tanah sehingga meningkatkan peran mikrobia dalam menjaga kesuburan
tanah. Pembuatan kompos juga relatif mudah.
3.2.3. Pupuk Kandang
Pupuk kandang merupakan pupuk yang penting di Indonesia.
Selain jumlah ternak lebih tinggi sehingga volume bahan ini besar, secara
kualitatif relatif lebih kaya hara dan mikrobia dibandingkan limbah pertanian.
Yang yang dimaksud pupuk kandang ialah campuran kotoran hewan/ ternak dan
urine. Hindarkan pemakaian pupuk kandang yang masih baru, sebab pupuk kandang
yang masih baru belum masak benar, dan suhunya masih tinggi.
Pupuk kandang dibagi menjadi dua macam: a) pupuk padat
dan b) pupuk cair. Susunan hara pupuk kandang sangat bervariasi tergantung
macamnya dan jenis hewan ternaknya. Nilai pupuk kandang dipengaruhi oleh:
1) makanan hewan yang bersangkutan, 2) fungsi hewan tersebut sebagai pembantu
pekerjaan atau dibutuhkan dagingnya saja, 3) jenis atau macam hewan, dan
4) jumlah dan jenis bahan yang digunakan sebagai alas kandang.
3.2.4. Pupuk Cair
Banyaknya kandungan unsur hara yang ada di dalam lahan
pertanian yang ada di lahan saudara dapat dilihat secara sederhana dari
penampakan warna tanaman di lahan saudara. Misalnya ada tanaman yang kelihatan
hijau sementara yang lainnya terlihat kekuningan. Tanaman hijau menggambarkan
bahwa tanah tersebut mempunyai cukup unsur hara. Sedangkan tanaman yang berwarna
kuning biasanya menunjukkan bahwa tanah tersebut tidak cukup mempunyai unsur
hara.
Untuk memudahkan unsur hara dapat diserap tanah dan
tanaman bahan organik dapat dibuat menjadi pupuk cair terlebih dahulu. Pupuk
cair menyediakan nitrogen dan unsur mineral lainnya yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan tanaman, seperti halnya pupuk nitrogen kimia. Kehidupan binatang di
dalam tanah juga terpacu dengan penggunaan pupuk cair. Pupuk cair tersebut
dapat dibuat dari kotoran hewan yang masih baru. Kotoran hewan yang dapat
digunakan misalnya kotoran kambing, domba, kelinci atau ternak lainnya.
3.2.5. Pupuk Daun
Pupuk daun akan menjadikan tanaman lebih baik dan sehat.
Pemberian pupuk daun diberikan melalui pencampuran pupuk dengan tanah agar
diserap melalui akar.
Banyak petani menanam tanaman yang lebih sehat dengan pemakaian pupuk. Pupuk memberi makan pada tanaman dalam bentuk hara untuk membuat tanaman lebih kuat. Biasanya pupuk dicampur dengan tanah dan di serap tanaman melalui perakaran. Pupuk daun masuk ke dalam tanaman melalui lubang-lubang kecil pada daun yang disebut mulut daun (stomata). Lubang-lubang ini membuka dan menutup dan begitu kecil, sehingga kita tidak dapat melihatnya Pupuk daun biasanya dibuat dari bahan yang mengandung hara yang diperlukan tanaman seperti besi, belerang, nitrogen dan kalium. Pemberian hara tambahan ini pada tanaman akan membantunya tumbuh lebih kuat dan lebih sehat.
Banyak petani menanam tanaman yang lebih sehat dengan pemakaian pupuk. Pupuk memberi makan pada tanaman dalam bentuk hara untuk membuat tanaman lebih kuat. Biasanya pupuk dicampur dengan tanah dan di serap tanaman melalui perakaran. Pupuk daun masuk ke dalam tanaman melalui lubang-lubang kecil pada daun yang disebut mulut daun (stomata). Lubang-lubang ini membuka dan menutup dan begitu kecil, sehingga kita tidak dapat melihatnya Pupuk daun biasanya dibuat dari bahan yang mengandung hara yang diperlukan tanaman seperti besi, belerang, nitrogen dan kalium. Pemberian hara tambahan ini pada tanaman akan membantunya tumbuh lebih kuat dan lebih sehat.
3.3. Pengertian Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik
adalah pupuk yang terbuat dengan proses fisika, kimia, atau biologis. pada umumnya
pupuk anorganik dibuat oleh pabrik. Bahan bahan dalam pembuatan pupuk anorgank
berbeda beda, tergantung kandungan yang diinginkan. Misalnya unsur hara fosfor
terbuat dari batu fosfor, unsure hara nitrogen terbuat dari urea. Pupuk
anorganik sebagian besar bersifat hidroskopis. Hidroskopis adalah kemampuan
menyerap air diudara, sehingga semakin tinggi higroskopis semakin cepat
pupuk mencair.
3.4. Jenis-jenis Pupuk Organik
3.4.1.
Pupuk Urea
[(CO
(NH2)2] Urea merupakan pupuk buatan hasil persenyawaan NH4 (ammonia) dengan
CO2. Bahan dasarnya biasanya berupa gas alam dan merupakan ikatan hasil tambang
minyak bumi. Kandungan N total berkisar antara 45-46 %. Dalam proses pembuatan
Urea sering terbentuk senyawa biuret yang merupakan racun bagi tanaman kalau
terdapat dalam jumlah yang banyak. Agar tidak mengganggu kadar biuret dalam
Urea harus kurang 1,5-2,0 %. Kandungan N yang tinggi pada Urea sangat
dibutuhkan pada pertumbuhan awal tanaman (Anonim, 2012).
3.4.2. Pupuk ZA
Pupuk ZA
adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari istilah bahasa Belanda, zwavelzure ammoniak, yang berarti amonium sulfat (NH4SO4) (Anonim, 2012).
Pupuk
ZA mengandung belerang 24 % dan nitrogen 21 %. Kandungan nitrogennya
hanya separuh dari urea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai
sumber pemasok hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini. Namun
demikian, pupuk ini menjadi pengganti wajib urea sebagai pemasok nitrogen bagi
pertanaman tebu karena tebu akan mengalami keracunan bila diberi pupuk urea
(Anonim, 2012).
3.4.3.
Pupuk SP 36 (Superphospat 36)
SP
36 merupakan pupuk fosfat yang berasal dari batuan fosfat yang ditambang.
Kandungan unsur haranya dalam bentuk P2O5 SP 36 adalah 46 % yang lebih rendah
dari TSP yaitu 36 %. Dalam air jika ditambahkan dengan ammonium sulfat akan
menaikkan serapan fosfat oleh tanaman. Namun kekurangannya dapat mengakibatkan
pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, lamban pemasakan dan produksi tanaman
rendah. (Hakim, dkk, 1986).
3.4.4.
Pupuk KCl (Kalium Klorida)
Pembuatan
pupuk KCl melalui proses ekstraksi bahan baku (deposit K) yang kemudian diteruskan
dengan pemisahan bahan melalui penyulingan untuk menghasilkan pupuk KCl. Kalium
klorida (KCl) merupakan salah satu jenis pupuk kalium yang juga termasuk pupuk
tunggal. Kalium satu-satunya kation monovalen yang esensial bagi tanaman. Peran
utama kalium ialah sebagai aktivator berbagai enzim (Anonim2, 2012).
Kandungan
utama dari endapan tambang kalsium adalah KCl dan sedikit K2SO4. Hal ini
disebabkan karena umumnya tercampur dengan bahan lain seperti kotoran, pupuk
ini harus dimurnikan terlebih dahulu. Hasil pemurniannya mengandung K2O sampai
60 %. Pupuk Kalium (KCl) berfungsi mengurangi efek negative dari pupuk N,
memperkuat batang tanaman, serta meningkatkan pembentukan hijau dan dan dan
karbohidrat pada buah dan ketahanan tanaman terhadap penyakit (Anonim2,
2012).
Kekurangan
hara kalium menyebabkan tanaman kerdil, lemah (tidak tegak, proses pengangkutan
hara pernafasan dan fotosintesis terganggu yang pada akhirnya mengurangi
produksi. Kelebihan kalium dapat menyebabkan daun cepat menua sebagai akibat kadar Magnesium daun dapat menurun.
Kadang-kadang menjadi tingkat terendah sehingga aktivitas fotosintesa terganggu (Anonim, 2012).
3.5. Kelebihan dan
Kekurangan Pupuk Organik dan Anorganik
3.5.1
Kelebihan pupuk organik
Memperbaiki struktur tanah
Menaikkan daya serap tanh terhadap air
Sebagai sumber makanan bagi tanaman
3.5.2 Kekurangan pupuk organik
Kadar mineral kecil atau rendah
Sulit dalam pengangkutan
Lama dalam proses penyerapan tumbuhan
3.5.3. Kelebihan
pupuk anorganik
Tersedia dalam jumlah cukup
Mudah diangkut
Kebutuhan akan hara dapat terpenuhi dengan perbandingan
tepat
Hasil cepat terlihat pada tanaman
Mudah pengaplikasian
Tidak bau
Pengangkutan mudah
3.5.4. Kekurangan
pupuk anorganik
Sedikit mengandung unsur hara mikro
Jika terus digunakan maka terus menerus akan merusak tanah
Jika pemakaiannya banyak, tanaman bisa keracunan
Mengakibatkan residu pada tanah
Penggunaan tidak bijaksana dapat merusak tanah
Harga mahal
Bersifat higroskopis
- Keunggulan dan Kekurangan Pupuk Organik
Pupuk organik mempunyai sangat banyak
kelebihan namun juga memiliki kekurangan bila dibandingkan dengan pupuk buatan
atau kimi (anorganik).
3.4.1 Keunggulan Pupuk Organik
a. Bahan
organik dalam proses mineralisasi akan melepaskan hara tanaman dengan
lengkap (N, P, K, Ca, Mg, S, serta hara mikro) dalam jumlah tidak tentu dan
relatif kecil.
b. Dapat
memperbaiki struktur tanah, menyebabkan tanah menjadi ringan untuk diolah dan
mudah ditembus akar.
c. Tanah
lebih mudah diolah untuk tanah-tanah berat.
d. Meningkatkan
daya menahan air (water holding capacity). Sehingga kamampuan tanah
untuk menyediakan air menjadi lebih banyak. Kelengasan air tanah lebih terjaga.
e. Permeabilitas
tanah menjadi lebih baik. Menurunkan permeabilitas pada tanah bertekstur kasar
(pasiran), sebaliknya meningkatkan permeabilitas pada tanah bertekstur sangat
lembut (lempungan).
f. Meningkatkan
KPK (Kapasitas Pertukaran Kation ) sehingga kemampuan mengikat kation menjadi
lebih tinggi, akibatnya apabila dipupuk dengan dosis tinggi hara tanaman tidak
mudah tercuci.
g. Memperbaiki
kehidupan biologi tanah (baik hewan tingkat tinggi maupun tingkat rendah )
menjadi lebih baik karena ketersediaan makan lebih terjamin.
h. Dapat
meningkatkan daya sangga (buffering capasity) terhadap goncangan
perubahan drastis sifat tanah.
i. Mengandung
mikrobia dalam jumlah cukup yang berperanan dalam proses dekomposisi bahan
organik.
3.4.2 Kekurangan Pupuk Organik
a. Bahan
organik yang mempunyai C/N masih tinggi berarti masih mentah. Kompos yang belum
matang (C/N tinggi) dianggap merugikan, karena bila diberikan langsung ke dalam
tanah maka bahan organik diserang oleh mikrobia (bakteri maupun fungi) untuk
memperoleh enersi. Sehingga populasi mikrobia yang tinggi memerlukan juga hara
tanaman untuk tumbuhan dan kembang biak. Hara yang seharusnya digunakan oleh
tanaman berubah digunakan oleh mikrobia. Dengan kata lain mikrobia bersaing
dengan tanaman untuk memperebutkan hara yang ada. Hara menjadi
tidak tersedia (unavailable) karena berubah dari senyawa anorganik menjadi
senyawa organik jaringan mikrobia, hal ini disebut immobilisasi hara.
Terjadinya immobilisasi hara tanaman bahkan sering menimbulkan adanya gejala
defisiensi. Makin banyak bahan organik mentah diberikan ke dalam tanah
makin tinggi populasi yang menyerangnya, makin banyak hara yang mengalami
immobilisasi. Walaupun demikian nantinya bila mikrobia mati akan mengalami
dekomposisi hara yang immobil tersebut berubah menjadi tersedia lagi. Jadi
immobilasasi merupakan pengikatan hara tersedia menjadi tidak tersedia dalam
jangka waktu relatif tidak terlalu lama
b. Bahan organik yang berasal dari
sampah kota atau limbah industri sering mengandung mikrobia patogen dan
logam berat yang berpengaruh buruk bagi tanaman, hewan dan manusia.
- Persyaratan Teknis Pupuk
Ciri-ciri Pupuk Organik Yang Baik:
Warna coklat
kehitaman
Suhu awal relatif sama dengan akhir
dari pengomposan
Volume minimal menyusut 20
Berbau harum dan tidak menyengat
Analisis C/N rationya kurang 30.
Persyaratan teknis pupuk seperti
tercantum dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 02/Pert/HK.060/2/2006 tentang
Pupuk Organik dan Pembenah Tanah menyangkut tiga komponen persyaratan. Tiga
komponen tersebut seperti yang akan diuraikan lebih lanjut.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Cara sederhana menguji pupuk kimia,
pupuk organik, dan pupuk hayati. (A) kontrol, tanpa pemupukan sama sekali. Tanaman
terlihat sangat merana. (B) Diberi pupuk kimia, tanaman tetap merana meskipun
tumbuh lebih baik. (C) Diberi kompos/pupuk organik. Hasilnya jauh lebih baik.
(D) Diberi pupuk organik/kompos dan biofertilizer. Tumbuhnya paling baik.
Pupuk adalah zat yang ditambahkan pada tumbuhan agar berkembang dengan baik. Pupuk dapat dibuat dari bahan organik ataupun
non-organik. Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan
tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu
sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk
dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun.
Meski memiliki kelemahan pupuk organik
mempunyai banyak kelebihan dan keuntungan. Penggunaan pupuk organik membuat
tanah menjadi gembur sehingga mudah terjadi sirkulasi udara dan mudah ditembus
perakaran tanaman. Untuk tanah yang bertekstur pasiran bahan organik akan meningkatkan pengikatan
antar partikel tanah dan meningkatkan kemampuan mengikat air.
4.2. Saran
Gunakanlah pupuk organik dan hindari
penggunaan pupuk kimia. Walaupun pupuk kimia lebih banyak mengandung unsur hara
dibandingkan dengan pupuk organik, tetapi pupuk organik lebih baik dari pupuk
kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Setyaningtyas,N.2008.Makalah
Kimia Umum Pupuk Organik. dari : http ://dc153.
4shared.com/doc/x_ZNo2nI/preview.html diakses tanggal 10des
2012 pukul 09.00
jenis
pupuk dan fungsi pupuk organik dan anorganik
http://ekaboymaster.blogspot.com/2012/02/jenis-pupuk-dan-fungsi-pupuk-organik.html
anonim .2011. kandungan unsur
hara pada pupuk dan manfaatnya bagi tanaman.
http://distan.riau.go.id/index.php/component/content/article/53-pupuk/141-unsur-hara-pupuk
anonim.2011.pupuk anorganik http://ulinq.blogspot.com/2011/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html
AYUK JOIN DAN RASAKAN SENSASI BERMAIN SABUNG AYAM
BalasHapusKUNJUNGI SITUS KAMI DI
http://www.gorengayam.com
HANYA DI SINI ANDA BISA MERASAKAN KEMENANGAN TERUS MENERUS
http://panggangayammarketing.blogspot.com/2018/08/keunggulan-ayam-kinantan-putih-dalam.html/
========================================================
INFO SEPUTAR SABUNG AYAM
SABUNG AYAM
SABUNG AYAM ONLINE
SABUNG AYAM BANGKOK
SABUNG AYAM FILIPINA