Widget-Animasi

Laporan Lengkap Particle Density



I.  PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Partikel density didefenisikan sebagai berat dari suatu padatan tanah. Jelasnya yang dimaksud volume tanah disini adalah volume tanah saja. Jadi tidak termasuk volume ruang-ruang yang terdapat diantara zarah-zarah.Partkel density dinyatakan dalam berat tanah persatuan volume tanah, jadi dalam 1 cm3 padatan tanah beratnyaadalah 2,6 gram, maka partikel density tanah tersebut adalah 2,6 gram/cm3.
Pada umumnya kisaran partikel density tanah mineral kecil yakni antara 2,6-2,93 gram/cm3. Hal ini disebabkan  mineralkwarsa, feldspart dan silikat kolodal yang merupakan komponen tanah sekitar angka tersebut. Plartikel density dapat melibihi 2,75 gram/cm3, bila dalam tanah tersebut terdapt mineral-mineral berat seperti magnetic, granet, epidet, sirkon, turmalin dan hornblende. Besar ukuran dan caa teraturnya partikel tanh tidak terpengaruh pada partikel density, akan tetapi kandungan bahan organik memberi pengaruh besar pad apartikel density.
Lapisan atas mempunyai partikel density yang lebih rendah dari pada lapisan bawah karena ukuran dan cara tersusunnya partikel tanah tidak terpengaruh pada partikel density tanah. Dan jelasnya bahwa dengan pengaruh kandungan bahan organik yanglebih tinggi mempunyai nilai PD yang rendah dibanding tanah yang mengandung bahan organik yang rendah, nilai Pdnya akan semakin tainggi.
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan percobaan mengenai partikel density agar kita mengetahui tentang partikel density pada tiap-tiap lapisan tanah.

1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan diadakannya praktikum tentang partikel density adalah untuk mengetahui tingkat partikel density yang mengutarakan tentang berat tanah.
Kegunaan diadakannya praktikum tentang partikel density adalah untuk mengetahui tinggi atau rendahnya tingkat partikel density pada tanah untuk disesuaikan dengan keadaan dan pertumbuhan tanaman.
















II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Particle Density
Partikel density adalah berat tanah kering persatuan volume partikel-partikel tanah (jadi tidak termasuk pori-pori tanah). Tanah mineral mempunyai partikel density yaitu 2,65 gr/cm3. Dengan mengetahui besarnya nilai partikel density dan bulk density, maka dapat dihitung banyaknya persentase (%) pori-pori tanah. Kandungan bahan organik memberikan pengaruh pada partikel density (Hardjowigeno, 2003).
Untuk menentukan kepadatan partikel tanah, pertimbangan hanya diberikan untuk partikel yang kuat. Oleh karena itu, kerapatan partikel setiap tanah merupakan suatu tetapan dan tidak bervariasi menurut jumlah ruang partikel. Hal ini didefinisikan sebagai massa tiap unit volume partikel tanah dan sering kali dinyatakan dalam gram/cm3. Untuk kebanyakan tanah mineral kerapatan partikelnya rata-rata sekitar 2,6 gram/cm3 (Foth, 1994).
Kerapatan partikel (bobot partikel) adalah bobot massa partikel padat persatuan volume tanah, biasanya tanah memiliki kerapatan partikel 2,6 gr/cm3. Kerapatan partikel erat hubungannya dengan kerapatan massa. Hubungan kerapatan partikel dan kerapatan massa dapat menentukan pori-pori pada tanah (Hanafiah, 2006).
Partikel density dinyatakan dalam berat (gram tanah persatuan volume cm3) tanah. Jadi bila 1 cm3 padatan tanah beratnya 2,6 gram, maka partikel density tanah tersebut adalah 2,6 gr/cm3 (Pairunan,1985).
Pada umumnya kisaran partikel density tanah – tanah mineral kecil adalah 2,6-2,93 gr/cm3. Hal ini disebabkan mineral kwarsa, feldspart dan silikat koloida yang merupakan komponen tanah sekitar angka tersebut. Jika dalam tanah terdapat mineral-mineral berat sepereti magnetik, garmet, sirkom, tourmaline dan hornblende, partikel density dapat melebihi 2,75 gr/cm3. besar ukuran dan cara teraturnya partikel tanah tidak dapat berpengaru dengan partaken density. Ini salah satu pebnyebab tanah lapisan atas mempunyai nilai partikel density yang lebih rendah dibandingkan dengan lapisan bawahnya.karena banyak mengandung bahan organik ( Hakim, 1986).
Berat jenisbutiran tidak berubah dan ukuran butiran atau dengan perubahan pori-pori. Berat jenis tanah mineral rata-rata berat bahan mineral yang paling banyak terdapat tanah ( syarif, 1986).
2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Particle Density
Faktor- faktor yang mempengaruhi Partikel density adalah BD dan bahan organic, semakin tinggi BD (bulk density) tanah dan bahan organic tanah maka partikel density dalam tanah tersebut akan semakin rendah. Begitu pula sebaliknya (Hardjowigeno, 1992).
Bahan organik sangat ringan dibandingkan dengan padatan mineral. Adanya bahan organik dalam tanah mempengaruhi kerapatan jenis zarah. Semakin tinggi bahan organik semakin rendah particle density. Untuk banyak tanah mineral, kerapatan partikel akan mempunyai rata-rata sekitar 2,6 gram per sentimeter kubik. Kerapatan ini sangat tidak beranekaragam dalam kandungan bahan organik atau komposisi mineral (Foth, 1994).
Adapun faktor ± faktor yang mempengaruhi proses particle density yaitu kadar air, tekstur tanah, stuktur tanah, topografi dan bahan organik ,kelima faktor inisangat berpengaruh dalam proses particle density dan sangat berhubungan eratsatu sama lainnya ,dan faktor- faktor ini memiliki peranan yang amat penting.sehingga dapat kita menarik kesimpulan bahwa semua tanpa adanya pengaruhkadar air maka proses particle density tidak berlangsung karena air sangamempengaruhi volume kepadatan tanah, dan jika partikel density tidak dipengaruhioleh tekstur dan stuktur maka volume kepadatan tanah tidak kita ketahui karenatanah tersususn oleh fraksi pasir, fraksi liat dan fraksi debu sehingga untukmengetahui volume kepadatan tanah tentulah sangat dipengaruhi oleh tekstur dansturktur selain itu kandungan bahan organic di dalam tanah sangatlahmempengaruhi volume kepadatan tanah .Tanah yang memiliki kandunga bahanorganic yang banyak tentulah sangat berbedah volume kepadatan tanahnya biladibandingkan tanah yang memiliki kandungan bahan organic yang sedikit selain itutopografi juga sangat mempengaruhi volume kepadatan tanah jika tanah yangterletak pada topografi yang curam maka kemampuan untuk mengikat air itu lebihrendah dibandingkan tanah yang terletak pada topografi yang datar , apabila tanahterletak pada topografi yang curam maka kemapuan untuk mengikat air rendah sehingga volume kepadatan tanah akan lebih besar bila dibandingkan tanah yangmemilki toporgrafi datar (Hanafiah, 2005).







III. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Particle Density dilaksanakan pada hari Rabu, 21 November 2012 pada pukul 15.30 WITA – selesai, di Laboratorium Kimia Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
3.2 Alat dan Bahan
Alat :
·      Gelas ukur
·      Pengaduk.
Bahan :
·      Sampel tanah
·      Tisuue
·      Air mineral
·      Air pembilas.
3.3   Prosedur Kerja
1.    Masukkan tanah hasil analisa bulk density sebanyak 40 gram kedalam gelas ukur 100 ml yang telah diberi air sebanyak 50 ml dan aduk dengan baik untuk melepaskan udaranya.
2.    Membilas gelas pengaduk pada dinding silinder dengan jumlah air (kurang lebih 10 ml).
3.    Membiarkan campuran selama 5 menit untuk melepaskan udaranya dan catat volume air dalam gelas ukur, ingat bahwa pada tanah terdapat udara dan air.
4.    Menghitung Partikel Densitynya
Contoh penetapan particle density :
-   Berat tanah kering oven  = 40 gram
-   Volumedalam gelas ukur = 50 cm3
-   Volume air dan tanah      = 75,2 cm3
-   Volume air pembilas         = 10 cm3
-   Volume tanah                   = (75,2) – (50+10) = 15,2 cm3
Particle density                           =
                                                    =  2,63 gr/ cm3










IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan analisis dan hasil yang diperhitungkan maka diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 7.  Hasil perhitungan Partikel Density pada lapisan I tanah Alfisols
No
Lapisan
Paertikel Density
1
I
5,714
Sumber : Data Primer, 2012
4.2 Pembahasan
Berdasarkan dengan hasil pengamatan menunjukkan bahwa nilai pertikel density tanah dalam pada lapisan I adalah 5,714 gr/cm3, tanah ini cukup banyak mengandung bahan organik. Hal ini sesuai dengan pendapat Foth H.D. (1998) bahwa kerapatan partikel dipengaruhi oleh kandungan bahan organik dan tekstur tanah, tanah dengan kandungan bahan organik tinggi mempunyai partikel density (kerapatan jenis) yang lebih rendah.
Bahan organik dikatakan menjadi faktor penting karena pada lapisan vertisol mempunyai bahan organik yang tinggi tetapi bahan organik tersebut mengalami pencucian oleh air hujan maka secara otomatis bahan organik tersebut bergerak ke lapisan di bawahnya sehingga bahan organik menjadi berkurang dan Particle Density-nya pun menjadi rendah. Hal ini sesuai pendapat Hardjowigeno (2003), bahwa lapisan atas mengalami pencucian oleh air hujan dimana bahan organiknya menjadi rendah maka Particle Density-nya pun ikut menjadi rendah.




















V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan Partikel Density pada tanah kering oven dapat disimpulkan :
1. Tanah tersebut memiliki partikel density sebesar 5,714 gr/cm3, sehingga dapat disimpulkan bahwa tanah jenis ini memilliki banyak mineral kecil seperti mineral kwarsa, feldspart dan silikat koloida.
2. Faktor- faktor yang mempengaruhi partikel density adalah bulk density secara tidak langsung berhubungan dengan kandungan bahan organik, tekstur dan struktur tanah.
5.2 Saran
Untuk kelancaran praktikum selanjutnya, sebaiknya bahan dan alat praktikum harus tersedia lengkap . Dengan adanya ketersedian bahan dan alat praktikum yang lengkap, akan mempermudah dan membantu para praktikan dalam melakukan percobaan.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar